PEMALANG – Bupati Pemalang diwakili Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesra Sekda Kabupaten Pemalang, Supa’at, menghadiri acara Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk di Balai Desa Cikendung Kecamatan Pulosari, Selasa, (17/9/2019).

Acara dalam rangka Peringatan Tahun Baru Islam 1441 Hijriah tersebut, sebelumnya diawali dengan kegiatan lain seperti lomba gunungan hasil bumi, ruwat bumi dan grebeg bumi.

Bupati Pemalang Junaedi dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Supa’at mengatakan, seni wayang merupakan seni maha karya dunia yang ditetapkan oleh UNESCO. Menurut Bupati, seni wayang memiliki filosofi yang luar biasa untuk dijadikan tontonan, tuntunan dan tatanan hidup. Terkait hal itu, pihaknya menyambut baik dan mengapresiasi inisiatif penyelenggaraan wayang kulit dalam rangka memperingati tahun baru Islam di Desa Cikendung.

Bupati menuturkan, hal itu merupakan salah satu bukti bahwa masyarakat Desa Cikendung peduli dan berusaha untuk ikut menguri -uri budaya jawa yang adiluhung.

Dalam kesempatan itu, Bupati juga mengajak kepada semua yang hadir untuk mengambil nilai- nilai positif tentang kehidupan yang ada dalam pagelaran wayang kulit.

Sedangkan yang berkaitan dengan kegiatan Ruwat Bumi, Bupati mengungkapkan menjaga ketahanan tradisi dan budaya bangsa termasuk tradisi ruwat bumi, juga merupakan salah satu wujud syukur atas nikmat yang telah dilimpahkan Allah SWT. Untuk itu, pihaknya kembali mengapresiasi seluruh masyarakat Desa Cikendung yang punya semangat tinggi dalam melestarikan budaya bangsa.

Sebelum pagelaran wayang dimulai, dengan seksama, ratusan masyarakat mengikuti pengajian bersama Mubaligh Ki Ulin Nuha. Setelah laporan panitia dan sambutan Bupati, acara dilanjutkan dengan serah terima wayang. Serah terima wayang dilakukan oleh Kades Cikendung, Slamet kepada Ki Dalang ternama, Ki Ulin Nuha.

Hadir pula dalam acara tersebut, Camat dan Forkopimca Pulosari, OPD terkait, KWK Pulosari, Para Ulama dan Tokoh masyarakat Desa Cikendung,