Pemalang – Bupati Pemalang Junaedi selaku Ketua Majelis Pembina Cabang (Mabicab) gerakan pramuka Kabupaten Pemalang, diwakili Sekretaris Mabicab Ni Wayan Asrini saat memimpin upacara hari pramuka ke 58 tahun 2019 di bumi perkemahan Mantek Desa Wisnu, Kecamatan Watukumpul, dalam amanatnya menyampaikan lima pesan dari Ketua Kwarnas Komjen (purn) Budi Waseso (Buwas).
Adapun Lima pesan yang disampaikan pada saat hari pramuka sebagai berikut, pertama, merebaknya korupsi, kolusi dan nepotisme, terpaparnya radikalisme dan terorisme serta maraknya penyalahgunaan narkoba merupakan tiga kejahatan yang menjadi tantangan terbesar bangsa Indonesia saat ini. Untuk itu, telah ada kerjasama antara gerakan pramuka dengan KPK yang ditandatangani pada 27 juli 2019, diantaranya untuk merumuskan kecakapan khusus bagi anggota pramuka baik pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotorik) anti korupsi. Selain itu, Kwartir Nasional juga mengapresiasi Kwarda yang membentuk Saka Anti Narkoba, guna mendeteksi dini dan menanggulangi bahaya Narkoba. Selanjutnya terkait bahaya terorisme dan radikalisme, saat ini Kwanas terus berkomunikasi dan menjajaki kerjasama dengan instansi terkait.
Selanjutnya yang kedua, globalisasi selain berdampak positif juga membawa dampak negatif. Dengan dunia yang seakan tanpa batas (borderless), Ialu lintas orang dan barang dapat berpindah dengan mudah termasuk kebutuhan pangan.
“Untuk itu, Saya minta setiap anggota pramuka untuk beralih pada produk lokal dalam setiap kegiatan pramuka dan keseharian sebagai wujud kecintaan segenap anggota Pramuka kepada NKRI dan petaninya”, pesannya.
Pesan ketiga, mencintai alam merupakan wujud dari rasa kasih sayang segenap anggota pramuka. Oleh karena itu kwartir nasional mengembangkan suatu sikap hidup dan standar berperilaku baru yang diharapkan dapat membudaya, mengakar dan terinternalisasi secara mendalam di Iubuk hati setiap anggota Gerakan Pramuka. Salah satunya melalui aksi nyata “perang terhadap sampah plastik”.
“Untuk itu, mulai hari ini Saya minta di setiap kegiatan pramuka. di semua tingkatan, untuk semaksimal mungkin memanfaatkan produk yang dapat digunakan lagi (reuse)”, pintanya.
Keempat, kegagalan umat manusia memelihara kelestarian lingkungannya, sama dengan undangan terbuka bagi timbulnya berbagai bencana seperti banjir longsor, kebakaran hutan dan lahan. Oleh karena itu membetkan respon tepat terhadap bencana menjadi kewajiban dan tanggung setiap manusia termasuk anggota pramuka. Karenanya Gerakan Pramuka harus mengambil peran aktif bersama instansi lain dalam melakukan tindakan pertolongan pertama yang diperlukan (first aid). Untuk itu setiap anggota pramuka diharapkan menjadi ksatria yang sadar bencana, yang rela menolong dan rela berkorban bagi sesama, serta tabah ketika menghadapi bencana.
Kemudian yang kelima, keprihatinan tentang belum terstandarnya seragam, baik warna, desain, atribut dan tata cara penggunaanya, menunjukan kurangnya perhatian selama ini, tentang kesadaran arti panting persatuan dan kesatuan. Untuk itu, peninjauan dan pembaruan seragam pramuka menjadi prioritas Kwartir Nasional dalam upaya menjadikan seragam, mempunyai ciri kesamaan, mulai dari Sabang sampai Merauke dan dari Miangas sampai Pulau Rote, mulai dari pembina sampai dengan anggota Pramuka Siaga, serta mulai dari Kwartir Nasional hingga Gugus Depan. Namun demikian, patut diingat bahwa Gerakan Pramuka tergabung dalam Wodd Organization Scout Movement (WOSM). Oleh karena itu, dengan kedudukan gerakan pramuka tersebut, tanda – tanda keorganisasian yang dipakai, juga harus disesuaikan dengan standar yang berlaku secara lnternasional.
Dan yang keenam, kegiatan gerakan pramuka merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional, sehingga penyelarasannya dengan jenjang pendidikan formal dan pendidikan non formal lainnya menjadi sangat penting. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang kini menjadi bagian dari program wajib belajar, belum sepenuhnya terakomodir, dalam penjenjangan gerakan pramuka. Untuk itu, Kwartir Nasional, pada peringatan Hari Pramuka 2019 ini, akan meminta Presiden Republik Indonesia selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional meluncurkan Pramuka Pra-Siaga, yaitu bagi anak-anak yang belum berusia tujuh tahun.
“Oleh karena itu, selaku Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, saya berharap kita semua memiliki perhatian penuh terhadap hal – hal diatas”, pintanya.
Dikatakan, kesamaan cara pandang dan bahasa dalam menyikapi berbagai permasalahan, khususnya hal- hal yang mengancam keutuhan NKRI, menjadi bagian penting yang seharusnya selalu diperhatikan. Gerakan pramuka adalah wadah tunggal, dan karenanya semua harus bersatu didalamnya.
Gerakan Pramuka harus siap sedia membangun keutuhan NKRI, dimana aggota pramuka harus menepati janji Trisatya yang merupakan bentuk kesetiaan anggota pramuka dan dasa dharma yang merupakan sepuluh pedoman bagi pramuka dalam bertingkah laku keseharian.
“Diharapkan dengan Trisatya dan Dasa dharma tersebut, anggota pramuka siap menjaga keutuhan NKRI melalui implementasi dalam kehidupan sehari – hari”, pungkasnya.
Dapatkan update berita dan informasi terbaru setiap hari dari Pemerintah Kabupaten Pemalang. Mari bergabung di Channel Telegram "Pemerintah Kabupaten Pemalang", caranya klik link https://t.me/pemkabpemalang, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.