Pemalang – Untuk memelihara dan melestarikan kekayaan budaya jawa yang merupakan bagian dari kekayaan budaya bangsa Indonesia, Pemkab Pemalang melaksanakan kegiatan jamasan kereta kencana dan benda pusaka Kabupaten Pemalang. Jamasan dilakukan Bupati Pemalang Anom Widiyantoro di Garasi Rumah Dinas Bupati, Senin (7/7/2025).
Dalam acara tersebut, Bupati mengatakan, kegiatan jamasan benda pusaka tersebut dilaksanakan sebagai bentuk untuk melestarikan budaya.
Atas nama Pemerintah Kabupaten Pemalang Bupati menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras dalam mempersiapkan kegiatan jamasan tersebut, termasuk didalam para tokoh budaya, sesepuh serta panitia, yang selama ini telah peduli, memberi perhatian, dan dengan tulus ikhlas berperan aktif dalam melestarikan adat dan budaya khas Pemalang.
Berkat komitmen dan kepedulian bersama, tradisi Jamasan dapat terus berlangsung secara lestari hingga hari ini, sebagai bagian dari warisan budaya yang membanggakan dan memperkaya identitas Kabupaten Pemalang.
“Menyimpan dan menjaga apa yang pernah dimiliki para leluhur kita adalah sama seperti menjaga kehormatan negeri ini,” tutur Bupati.
Pelaksanaan kegiatan jamasan hari ini kata Bupati bertujuan untuk menghormati, menghargai, melestarikan dan meningkatkan pemahaman kepada masyarakat luas mengenai arti pentingnya nilai-nilai luhur sejarah dan nilai budaya bangsa sekaligus relevansinya bagi kehidupan masa kini.
Nilai-nilai budaya tersebut seperti yang dikatakan Bupati diantaranya kebersamaan, ketelitian, gotong royong dan religius.
Melalui kegiatan Jamasan, diharapkan benda-benda pusaka atau peninggalan bersejarah yang dimiliki oleh Kabupaten Pemalang bisa terawat dengan baik, sehingga masih bisa diwariskan untuk generasi selanjutnya.
Selanjutnya Bupati memaparkan, prosesi jamasan kereta kencana dan benda pusaka Kabupaten Pemalang di dalamnya juga mengandung nilai-nilai yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam kehidupan sehari-hari, seperti nilai kebersamaan, ketelitian, gotong-royong dan religius, yang semuanya tercermin dalam setiap tahapan pelaksanaan tradisi ini.
Melalui nilai-nilai tersebut, Bupati berharap seluruh stakeholder di jajaran pemerintah, tokoh agama dan masyarakat hendaknya memiliki andil dan peran serta dalam proses pembangunan dan pelestarian budaya. Baik dengan terjun langsung, bahu-membahu menyumbang tenaga dan pikiran maupun dengan terus mengasah kepekaan dan kepedulian di lingkungan masing-masing.
Sebelumnya, Kepala Disdikbud Ismun Hadiyo melaporkan, benda pusaka yang dijamas dalam kegiatan tersebut adalah benda pusaka Pemalang dan juga kereta kencana Seto Mraman dan kereta kencana Turonggo Jati.
Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Bupati Nurkholes, para Kepala OPD, perwakilan organisasi masyarakat sosial dan keagamaan, Tokoh masyarakat dan perwakilan pelaku budaya di Kabupaten Pemalang.
Dapatkan update berita dan informasi terbaru setiap hari dari Pemerintah Kabupaten Pemalang. Mari bergabung di Channel Telegram "Pemerintah Kabupaten Pemalang", caranya klik link https://t.me/pemkabpemalang, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Strategi Pemkab Naikan PAD Pemalang
Sebelumnya
Bupati Anom dan Forkopimda Tolak Kampanye LGBT
Selanjutnya
