PEMALANG – Dalam sejarah mencatat bahwa perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia dimulai dari kebangkitan nasional. Ungkapan tersebut disampaikan Ketua DHC BPK 45 (Dewan Harian Cabang Badan Pembudayaan Kejuangan 45) Kabupaten Pemalang, Luruh Sayono di Ruang kerjanya, Selasa (8/8/2023).

Luruh menjelaskan kebangkitan nasional yaitu rasa berbangsa dan menanamkan rasa jiwa yang dipelopori oleh para generasi muda cendekiawan seperti berdirinya organisasi Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908.

Setelah Budi Utomo dibentuk, berdirilah gerakan-gerakan untuk mencapai suatu negara, diawali dengan adanya Serikat Dagang Islam,, Organisasi Keagamaan (Muhammadiyah dan NU).

Selanjutnya Luruh menuturkan, bahwa negara merdeka ini adalah hasil perjuangan para pejuang, khususnya para generasi muda dan pada saat partai-partai mengundurkan diri, di lain daerah itu sudah timbul ada juangnya seperti Jong Sumatra, Jong Java dan lainnya kemudian berkumpul dalam satu kesepakatan yang dikenal dengan Sumpah Pemuda.

“Tanggal 28 Oktober 1928 yang kita kenal dengan Sumpah Pemuda,” tuturnya.

Sumpah Pemuda, itu kata Luruh merupakan tonggak sejarah terpenting bagi perjuangan bangsa Indonesia karena lahirlah satu pernyataan kebangsaan.

Pernyataan bangsa bisa menjadi merdeka manakala memenuhi syarat yaitu, Kami bangsa indonesia menyatakan bangsa Indonesia, kedua Kami mengakui tanah air Indonesia dan ketiga, Kami Putra-Putri Indonesia mengakui bahwa bahasa persatuan adalah bahasa Indonesia.

Kepada para generasi muda, Luruh mengajak agar kemerdekaan yang sudah diperoleh dan ditetapkan untuk tetap dijaga dengan baik dan penuh semangat serta rasa nasionalisme yang tinggi.

“Marilah proklamasi kemerdekaan yang telah kita peroleh kita jaga kita isi dengan semangat yang tinggi dan rasa nasionalisme yang tinggi dan patriotisme,” pungkasnya.