PEMALANG – Seperti yang sudah pernah dilaksanakan pada tahun – tahun sebelumnya, dimasa pandemi covid-19, kegiatan budaya jamasan kereta kencana dan benda -benda pusaka milik Kabupaten Pemalang untuk tahun ini rencananya akan tetap dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan.
Seperti yang sudah dilaksanakan sebelumnya, Penjamasan kereta kencana dan benda – benda pusaka yang rencananya akan dilaksanakan di Garasi Rumah Dinas Bupati, rangkaian kegiatannya sudah dimulai pada hari ini (30/8/2020) yakni, dengan gelaran beber wayang dan boyong kereta turanggajati, di Sekretariat Dekranasda Kabupaten Pemalang.
Dengan iringan musik tradisional siter, Beber wayang diawali dengan Kidung pambuko, Kidung ringgit purwo, Kidung sarirohayu, dan terakhir Kidung sesinggah yang dilantunkan oleh Dalang Ki Muharso, setelah diakhiri dengan doa penutup, barulah peti wayang dibuka, dengan sangat hati-hati, satu persatu wayang – wayang itu kemudian dibeber pada bentangan kawat yang sebelumnya sudah direntangkan di antara dua tiang bambu, selesai beber wayang, acara dilanjutkan dengan mengeluarkan kereta kencana dari tempatnya untuk kemudian dibawa ke garasi rumah dinas Bupati Pemalang yang ditempuh dengan berjalan kaki.
Saat ditanya menganai acara tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Pemalang, Mualip, yang sejak awal mengikuti acara tersebut mengatakan, beber wayang dan boyong kereta merupakan rangkaian dari kegiatan jamasan yang dilakukan oleh tim. Tim sendiri terdiri dari unsur seniman dan pemerhati seni. Mualip menuturkan, acara tersebut merupakan salah satu bagian dari amanah yang rutin dilaksanakan setiap tahun bersama jajarannya pada setiap bulan Muharam.
Kegiatan tersebut, seperti yang diharapkan Mualip, mampu menggugah kalangan muda atau kaum melinial agar tidak kehilangan sejarah.
“Karena adanya kita sekarang ini, tidak lepas dari orang – orang kita dulu termasuk peran dan hasil karyanya. Salah satunya adalah benda – benda pusaka yang dimiliki Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang. Sedangkan tanggungjawab atau tugas kita yang muda adalah mempertahankan dan melestarikannya”, tutur Mualip.
Usai memandu acara beber wayang dan boyong kereta, Ki Muharso mengatakan, kegiatan beber wayang rutin dilakukan agar wayang – wayang hasil karya orang – orang Wasis yang tersimpan didalam peti dapat di angin – angini dengan maksud supaya tidak lembab dan tidak ditumbuhi jamur sehingga cat dikulit wayang tidak mudah rusak.
“Karena itu perlu diangin-angini agar bisa mendapatkan cahaya matahari sehingga wayang wayang tersebut tidak mudah rusak”, ujarnya.
Dapatkan update berita dan informasi terbaru setiap hari dari Pemerintah Kabupaten Pemalang. Mari bergabung di Channel Telegram "Pemerintah Kabupaten Pemalang", caranya klik link https://t.me/pemkabpemalang, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.