PEMALANG – Melalui Dialog Interaktif LPPL Radio Swara Widuri 87,7 FM, Badan Pusat Statistik (BPS) Pemalang, Rabu (22/1/2020) mensosialisasikan Sensus Penduduk Tahun 2020.

Dalam dialog interaktif tersebut, Kepala BPS Pemalang, Prita Rexiana mengatakan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997, BPS memiliki tugas menyelenggarakan kegiatan data yang sifatnya makro nasional, lintas sektoral dan umum. Prita mencontohkan, data yang dihasilkan adalah angka inflasi, angka pertumbuhan ekonomi, angka kemiskinan, angka nilai tukar petani dan angka jumlah penduduk.

Dikatakannya bahwa sensus penduduk dilakukan 10 tahun sekali. sensus penduduk diakhiri dengan angka nol. Tiga tahun setelah itu dilakukan sensus pertanian dan tiga tahun berikutnya diikuti sensus ekonomi. Jika dipilah-pilah rentang waktunya tiga tahunan.

“Sensus itu kalau sistem pengumpulan datanya itu seluruh penduduk nanti harus didata semua. Jadi nggak pilih kasih. Sensus itu semuanya dicacah atau didata”, kata Preti.

Sensus penduduk tahun 2020 dilakukan dengan menggunakan online dan wawancara. Untuk online akan dilaksanakan pada 15 Februari sampai dengan 31 Maret 2020 dengan cara, akses ke sensus.bps.go.id kemudian masukan NIK dan Nomor KK. Setelah update data kemudian disimpan. Dengan cara online, masyarakat dapat melakukan sensus penduduk ditempat manapun.

“Online ini diharapkan bagi orang yang sibuk nanti bisa memperbarui mengupdet data keluarga secara online jadi bisa dilakukan dimanapun”, kata Prita.

Sementara itu, bagi masyarakat yang belum menggunakan sensus penduduk 2020 secara online, akan dilakukan sensus penduduk dengan metode wawancara yang dimulai dari 1 sampai dengan 31 Juli 2020. Metode wawancara masih dilakukan karena selain dapat menjangkau penduduk yang belum mengisi sensus penduduk secara online, metode itu digunakan karena belum semua wilayah Indonesia mempunyai akses internet.