PEMALANG – Setelah mengikuti Kirab Ki Ageng Sela Kamulyan 2019 bersama Wakil Bupati Drs. H. Martono dan Forkopimda, yang dimulai dari halaman pendopo Kecamatan Watukumpul menuju Makam Mbah Hadiyana Natas Angin di Desa Majalangu, Sabtu (16/11/2019), Ketua TP. PKK Kabupaten Pemalang, Hj. Irna Setiawati Junaedi, SE., MM. bersama Asisten II, Dr. Ir.. M. Arifin, dan Camat Watukumpul Umroni, menyaksikan pagelaran kesenian kuda lumping dan meninjau pameran produk unggulan desa di Alun-alun Watukumpul. Dalam kesempatan itu, Hj. Irna membeli sejumlah produk desa disejumlah stand yang ada kegiatan tersebut.

Rangkaian kegiatan Kirab Ki Ageng Seka 2019 sendiri dilaksanakan selama 3 hari yang dimulai sejak tanggal 15-17 November 2019. Pada hari pertama (15/11), even tersebut diawali dengan kegiatan napak tilas makam Aulia yaitu pada makam Mbah Among Rogojati di Desa Cikadu, Mbah Tapus di Desa Pagilaran dan terakhir di makam Mbah Hadiyana Natas Angin.di Desa Majalangu yang dilanjutkan dengan opening ceremony kemudian diteruskan dengan kegiatan pagelaran karawitan di Pendopo Kecamatan Watukumpul.

Sedangkan pada hari kedua, (16/11) acara dilanjutkan dengan Kirab Ki Ageng Sela Kamulyan yang diberangkatkan oleh Wakil Bupati H. Martono dari Halaman Pendopo Kecamatan Watukumpul menuju Makam Mbah Hadiyana Natas Angin’ di Desa Majalangu. Ditempat itu digelar penampilan Hadroh natasangin, kirab tumpeng dan gunungan hasil bumi, sesuci pusara,. Setelah doa bersama dan rebutan gunungan hasil bumi, acara berlanjut di Alun-alun Watukumpul. Ditempat itu, digelar Festival jajanan ndeso dan pameran dengan sejumlah stand yang memamerkan dan menjajakan produk unggulan semua desa se Kecamatan Watukumpul. Bukan hanya itu, dilokasi yang sama juga digelar Pertujukan seni kuda lumping. sedangkan puncaknya diisi tari grombyang Pemalang dan tari selendang Pemalang dan pagelaran ketoprak humor Pemalangan.

Mengakhiri kegiatan Kirab Ki Ageng Seka 2019 di Kecamatan Watukumpul yang akan dilaksanakan pada hari Minggu (17/11/2019) adalah lomba dongeng/cerita rakyat dengan bahasa ngapak dan pagelaran seni budaya ndeso.