Pemalang – Sebelum memimpin upacara detik – detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia ke – 74, di Alun – alun Pemalang, Bupati Pemalang Junaedi lebih dahulu memimpin upacara bendera HUT ke -74 kemerdekaan RI di halaman pendopo rumah dinas Bupati, Sabtu, (17/8/2019), pukul 08.30 wib.
Upacara dihadiri Pj. Sekda, dan pimpinan perengakat daerah dan ASN di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang.
Bupati saat membacakan sambutan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengemukakan, Pancasila sebagai dasar rebpulik adalah harga mati. Tidak bisa ditawar dan harus kita tanam sedalam – dalamnya di bumi pertiwi. Pancasila inilah sebagai induk semangnya negara ini, yang di dalamnya bersemayam ajaran- ajaran agama Hindu, Budha, Islam, Katolik, Kong Hu Chu dan Kristen. Yang didalamnya bersemayam spirit -spirit berasaskan kebudayaan Nusantara.
“Kalaulah sistem pemerintahannya pernah berubah, toh akhirnya jiwa – jiwa yang telah menyatu dari Sabang sampai Merauke dari Miangas hingga Rote tidak bisa dipisahkan”, ujarnya.
Dikatakan, bahwa sejarah mencatat, setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada 17 Agustus 1945 sistem pemerintahan sempat berganti menjadi Republik Indonesia Serikat pada 27 Desember 1949. Namun akhirnya sejak 17Agustus 1950 Tanah Air ini kembali tegak berdiri sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Sampai kapan ? Seperti ungkapan Bung Karno, “Di atas kelima dasar itulah kita mendirikan Negara Indonesia yang kekal dan abadi”, kata Bupati.
Dapatkan update berita dan informasi terbaru setiap hari dari Pemerintah Kabupaten Pemalang. Mari bergabung di Channel Telegram "Pemerintah Kabupaten Pemalang", caranya klik link https://t.me/pemkabpemalang, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tari Tobelo Meriahkan HUT Kemerdekaan
Sebelumnya