Pemalang – Berbagai macam bentuk gunungan nanas madu ikut mewarnai dan memeriahkan festival nanas madu di kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang, yang digelar dalam rangka memperingati HUT ke 74 kemerdekaan RI tahun 2019.
Gunungan buah hasil pertanian warga kecamatan belik ini, nampak tersusun rapi sehingga menarik perhatian ribuan pengunjung yang rela berdesakan untuk melihat pesta rakyat tahunan tersebut.
Ada puluhan macam bentuk gunungan nanas madu yang ditampilkan para peserta yang terdiri dari seluruh desa di wilayah kecamatan Belik pada festival tersebut. Gunungan ada yang berbentuk burung garuda, ada yang menyerupai tugu monas, ada juga berbentuk pendopo dan bentuk – bentuk lainnya.
Pembukaan festival ditandai dengan pengguntingan untaian melati oleh Kapolres Pemalang AKBP Kristanto mewakili Bupati Pemalang Junaedi, didampingi anggota Forkorpimda Kabupaten Pemalang dan di hadiri sejumlah pimpinan OPD dan Muspika Belik serta para kepala desa se wilayah kecamatan Belik, di lapangan Jambe Kembar, Desa Belik, Kecamatan Belik, Selasa, (27/8/2019).
Kapolres Pemalang saat membacakan sambutan Bupati Pemalang menyebutkan bahwa nanas madu merupakan salah satu buah yang sudah sangat populer di Indonesia. Bahkan saat ini orang dapat dengan mudahnya menemukan penjual nanas madu di beberapa kota -kota besar yang ada di pulau jawa, diantaranya Jakarta dan Bandung.
Terkenalnya nanas madu, lanjut Kapolres tentu bukan tanpa alasan. Nanas asli Kecamatan Belik ini dikenal punya rasa yang manis, meskipun bentuknya relatif Iebih kecil jika dibandingkan buah nanas pada umumnya. Melihat adanya keunikan dan keunggulan dari nanas madu ini, maka tepatlah kiranya, jika buah nanas ini diperkenalkan kepada masyarakat luas melaIui satu event khusus, yaitu Festival Nanas Madu yang diselenggarakan pada hari ini.
Festival nanas madu ini sekaligus upaya untuk terwujudnya pariwisata yang berkelanjutan (sustainable tourism) yaitu pembangunan pariwisata yang berprespektif jangka panjang dengan menyeimbangkan tiga elemen utama yaitu lingkungan, ekonomi dan sosial.
“Artinya pengembangan wisata tidak hanya bertujuan menghasilkan uang, namun juga ada aspek kelestarian lingkungan dan kehidupan sosial masyarakat sekitar obyek wisata yang harus tetap diperhatikan”, ujar Kapolres.
Kapolres mengungkapkan potret yang dilihat dari Festival nanas madu ini, yakni lingkungan yang lestari karena banyaknya tanaman nanas, roda perekonomian yang berjalan karena adanya transaksi serta kehidupan sosial yang baik karena masyarakatnya memiliki penghasilan dari apa yang mereka tanam.
“lnilah tujuan pariwisata yang sebenarnya ingin kita capai, dimana semua insan yang terlibat didalamnya memperoleh manfaat. Saya berkeyakinan jika Festival Nanas Madu ini secara rutin terus digelar dan masuk kedalam kalender even pariwisata Kabupaten Pemalang maupun Provinsi Jawa Tengah, maka Festival ini akan sangat dinantikan oleh segenap pelaku wisata termasuk para agen perjalanan wisata”, ungkapnya.
Kegiatan ini juga dibarengkan dengan pembentangan bendera merah putih berukuran jumbo di lereng bukit Jimat yang berjarak tidak jauh dari lokasi festival nanas madu.
Dapatkan update berita dan informasi terbaru setiap hari dari Pemerintah Kabupaten Pemalang. Mari bergabung di Channel Telegram "Pemerintah Kabupaten Pemalang", caranya klik link https://t.me/pemkabpemalang, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Bupati Pemalang Serahkan Kupon Bulan Dana PMI
Selanjutnya