PEMALANG – Akibat pengaruh cuaca dan beban berat kendaraan barang jalan di pantura, tepatnya di perempatan Pagaran, Pemalang bergelombang cukup dalam. Dampak kerusakan itu bagi kendaraan berat tidak begitu terasa, namun bagi kendaraan mobil pribadi, dan sepeda motor, tentu sangat terasa jalan bergelombang. Terutama sebelah selatan jalan dari arah Semarang.

Seperti yang dikatakan salah satu warga setempat, bahwa kerusakan jalan tersebut sering terjadi, padahal dinas terkait sudah meratakan jalan, namun jalan kembali rusak.

Sementara Kepala Tata Usaha Pejabat Pembuat komitmen (PPKom) 7 wilayah Pemalang – Plelen, Yanuar, saat dihubungi menjelaskan, pihaknya saat ini sudah menugasi tim untuk terus menyisir sepanjang jalan pantura dari Kendal hingga Pemalang, untuk melihat kerusakan yang terjadi.

“Tim yang kami bentuk ada tiga patching. Mereka terus bergerak melihat mana yang rusak. Kerja kami menyiasati siklus hujan. Jika hujan reda, tim kami langsung menindakIanjuti dengan penambalan lubang,” ucap Yanuar, kemarin.

Dijelaskan Yanuar, tiga tim patching yang dibentuk itu, meliputi ruas Batang – Kendal, ruas Batang-Pekalongan, dan ruas Pemalang-Pekalongan. Termasuk di dalamnya ruas Petarukan – Comal – Wiradesa.

Yanuar menambahkan, Binamarga Jateng terutama PPK 7, mengakui dalam memperbaikan jalan rusak, kendala yang paling berat yakni saat curah hujan tinggi. Dengan demikian walaupun sudah ditambal, karena pengaruh air hujan, dan beban kendaraan, akhirnya jalan menjadi rusak kembali.

Seperti yang terjadi di pertigaan Pagaran Pemalang, Padahal baru pekan lalu, tepatnya 29 Januari 2019, jalan tersebut sudah diperbaiki, namun kini terlihat rusak kembali. Sesuai dengan jadwal, perbaikan di jalan Pagaran akan dilaksanakan pekan depan, pihaknya akan memperbaiki secepatnya karena merupakan jalan padat, pertemuan antara akses ke kota, dan pantura.