Jakarta – Dengan berkumpulnya para multistakeholder pada Festival DesTIKa  juga dengan dukungan infrastruktur yang terus dibangun oleh Pemerintah terutama Infrastruktur Telekomunikasi di berbagai daerah Indonesia, khususnya daerah – daerah dan desa yang berada di pinggiran atau batas negara Indonesia, diharapkan bisa diformulasikan menjadi sebuah ekosistem TIK yang handal dan berkelanjutan di tingkat Desa ,demikian disampaikan oleh Direktur Pemberdayaan Industri Informatika Septiana Tangkary, saat konferensi pers yang digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Pemerintah Kabupaten Pemalang di Kementrian Komunikasi dan Informatika RI ,Senin (20/11/2017)

Septriana Tangkary menegaskan,, kegiatan Festival Destika ini dimaksudkan, untuk meningkatkan sinergitas program kerja antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah Desa dan Relawan Pemberdayaan desa-desa yang berbasis TIK, sesuai dengan dengan Tema DesTIKa 2017  “Di Hamparan Bumi Pemalang Pusere Jawa, Desa Bersuara Untuk Indonesia.”. Sudah saatnya Desa-desa mulai bangkit bekerja sesuai Nawacita, membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Desa bukan hanya menjadi obyek pembangunan tetapi harus menjadi subyek pembangunan.
Sementara itu Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pemalang Nugroho Budi Raharjo, yang diwakili Sekretaris Dinas Achmad Hidayat, dalam konferensi pers menyampaikan beberapa kegiatan dalam Festival Destika ke-5 tahun 2017 yang akan dilaksanakan pada tgl 21, 22, 23 Nopember 2017, di Lapangan Turangga Seta Desa Pulosari, Kabupaten Pemalang. Diantaranya seminar, workshop,dialog televisi, penanaman pohon aren untuk menjaga kelestarian lingkungan serta kolaborasi potensi lokal lewat event tahunan Festival Wong Gunung yang mengangkat seni dan budaya lokal Kabupaten Pemalang sebagai daya tarik wisata yang tidak kalah menarik dengan daerah lain.
“Kabupaten Pemalang merupakan tuan rumah yang terbaik untuk kegiatan Festival Destika 2017, ini bisa dilihat respon Pemerintah Daerah dalam mengantisipasi kebutuhan masyarakat desa.” Kata Fajar Eri Dianto selaku Ketua Umum Relawan TIK Jakarta yang turut hadir pada konferensi pers.

“Ayo kita relakan waktu, tenaga dan berbagi mendampingi masyarakat, untuk bisa menjembatani kepentingan masyarakat dan kepentingan Pemerintah.” Tegas Fajar.